Betun, Komisi III DPRD Malaka kembali menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Malaka terkait tunjangan dan insentif guru-guru di Kabupaten Malaka, Rabu, 26/03/2025.
Pantauan media ini, RDP dipimpin langsung oleh Ketua Komisi III, Maria Fatima Seuk Kain didampingi Wakil Ketua Komisi III, Wilibrodus Lau, ST., bersama beberapa anggota komisi. Sedangkan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tampak hadir bersama sekretaris dinas dan semua kepala bidang.
Wakil Ketua Komisi III, Wilibrodus Lau, ST., mempertanyakan kejelasan pembayaran terkait semua tunjangan dan insentif guru karena menurutnya bulan maret hampir berakhir.
"Kapan tunjangan dan insentif guru dibayar? Sekarang sudah akhir bulan maret, sedikit lagi sudah masuk bulan april. Kalau mau bayar, ya bayar sudah", tukas politisi PSI ini.
Pertanyaan legislator PSI ini direspon oleh Kepala Bidang GTK bahwa ada regulasi yang harus diikuti dan sampai hari ini belum ada petunjuk teknis pembayaran.
Masih dari tempat yang sama, ADPRD asal Partai PKB, Yoseph Bria Seran,A.Ma.,Pd.Or.,menyoroti laporan guru-guru terkait oknum staf dinas bernama "Pak Fret" yang disinyalir sering mempersulit guru-guru dalam pengurusan administrasi khususnya mengenai verifikasi dan validasi data kependidikan.
Terkait hal itu, jawaban pihak Dinas Pendidikan bahwa oknum staf tersebut akan dipanggil dan diberi teguran serta pembinaan sesuai mekanisme yang berlaku.
ADPRD dari Dapil III, Theodosia Muit juga tidak ketinggalan menyoroti kondisi beberapa sekolah di Malaka Timur khususnya di SDK Hanono, sebab dirinya mendapat laporan bahwa guru-guru jarang masuk dan bahkan Kepala Sekolahnya sering tidak datang sekolah.
Terkait penyampaian politisi NasDem ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan pihaknya akan segera membenahi persoalan yang terjadi di sekolah tersebut dalam waktu dekat.
Red/Tim
Posting Komentar