Ghazinews.com. Maros - Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. La Palaloi Kabupaten Maros kini tengah menjadi sorotan tajam masyarakat. Sejumlah pasien melontarkan keluhan atas keterlambatan pasokan obat yang sudah dipesan lebih dari sebulan lalu. Salah satunya adalah Hakim, seorang pasien yang merasa kecewa dan terpuruk karena obat yang sangat dibutuhkannya untuk proses pemulihan tak kunjung datang.
"Sudah lebih dari sebulan saya menunggu, sementara saya sedang sakit dan membutuhkan obat itu untuk sembuh. Saya benar-benar kecewa," ujar Hakim dengan suara bergetar, sembari mengungkapkan rasa frustasinya. Hakim, yang tengah menjalani perawatan jalan, terpaksa bolak-balik ke rumah sakit hanya untuk mengecek apakah obat yang dipesannya sudah tersedia, namun hasilnya tetap nihil.
Menanggapi keluhan ini, Kepala Instalasi Farmasi RSUD Dr. La Palaloi Kabupaten Maros, Haidir, yang ditemui oleh awak media, Selasa 4/03/2025 di kantornya, menjelaskan bahwa obat Isosorbide Dinitrate (ISDN) 10 mg memang sedang kosong di pabrik. Hal ini disebabkan oleh kelangkaan bahan baku yang membuat produksi obat terhenti. "Kami hanya bisa menunggu, kami pihak rumah sakit tak bisa berbuat banyak. Terkait pesanan obat, apakah bisa dipenuhi atau tidak, itu tergantung pada distributor obat," jelas Haidir . Ia juga menambahkan bahwa obat Hydrochlorothiazide (HCT) menghadapi masalah serupa, akibat kekurangan bahan baku.
Namun, keluhan masyarakat semakin memuncak. Warga meminta agar pihak rumah sakit dan pemerintah daerah segera mengambil tindakan untuk memastikan ketersediaan obat-obatan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, demi tercapainya pelayanan kesehatan yang maksimal bagi warga Maros.
Sekjen Lembaga Pemerhati Hukum dan lingkungan hidup (PHLH) menilai bahwa pelayanan rumah sakit telah menunjukkan ketidakprofesionalan yang mencolok. Ia mengkritik keras lambannya penanganan pihak rumah sakit terhadap pasien yang membutuhkan obat, khususnya pasien dengan penyakit jantung yang harus dibiarkan tanpa obat selama lebih dari sebulan. "Pihak rumah sakit berdalih obat habis, namun mereka tidak memberikan solusi apapun. Seharusnya, mereka berkoordinasi dengan dokter untuk mencari alternatif atau solusi agar pasien tetap mendapatkan perawatan yang memadai," ujar hamza dengan tegas.
Tim/Red
Posting Komentar